Perlunya imunisasi dasar lengkap untuk bayi umur dibawah 1 tahun, pada masa awal kehidupan bayi/balita sangatlah rentan terserang penyakit yang berbahaya pada sistem kekebalannya seperti penyakit *Tetanus *Campak *Polio, dengan adanya pemberian imunisasi yang mendasar pada bayi untuk melakukan pencegahan dasar dengan vaksin imunisasi yang sesuai jadwal bagi bayi yang usianya masih dibawah satu tahun dengan ketepatan jadwal yang sudah ditentukan, tubuh bayi akan dirangsang untuk mempunyai tingkat kekebalan yang tinggi sehingga tubuh bayi/balita akan mampu melawan serangan berbagai penyakit yang bisa membahayakan kondisi tubuh bayi, pada usia sebelum satu tahun sebaiknya para orangtua terutama ibunda harus lebih memperhatikan imunisasi yang sangat penting dilakukan pada balita/bayinya dengan waktu yang sudah disampaikan oleh instansi/orang terkait didaerahnya hingga semua imunisasi bisa tepat waktu pemberiannya.
Balita/bayi yang jarang diimunisasi atau hanya beberapa kali akan memiliki resiko terserang penyakit akan lebih besar hal ini karena dipengaruhi tingkat kekebalan bayi yang lemah dan asupan asi ibunya yang kurang mencukupi dan bergizi, setelah terjadi pemberian imunisasi terkadang juga dapat mengakibatkan gejala fisik yang merupakan tanda yang baik pada bayi yang membuktikan bahwa vaksin yang diberikan benar - benar bekerja secara cepat dan tepat, berikut imunisasi dasar lengkap untuk bayi usia dibawah 1 tahun dan gejalanya setelah imunisasi yang perlu diketahui oleh orangtua/ibunda ataupun para calon ibu/orangtua agar lebih perhatian :
- Hepatitis B adalah imunisasi yang merupakan pencegahan terjadinya penyakit hepatitis B, imunisasi pertama dapat diberikan 12 jam setelah bayi lahir atau pada bayi usia 0 - 7 hari, dosis kedua yang diberikan pada anak berusia 1 - 2 bulan, imunisasi selanjutnya saat usia 6 - 18 bulan, untuk pemberian dosis selalnjutnya bisa dilakukan sesuai jadwal yang sudah disosialisasikan pihak terkait.
- Gejala yang terjadi biasanya anak rewel dan panas ringan, tetapi untuk efek samping yang dialami pada imunisasi hepatitis B belum pernah ada laporan terjadinya.
- BCG merupakan langkah imunisasi untuk pencegahan penyakit TBC yang diberikan/dilakukan hanya satu kali saja pada bayi sebelum usia 3 bulan tepatnya kebiasaan itu satu bulan, jika bayi sudah berusia 3 bulan namun belum mendapatkan imunisasi BCG maka yang perlu dilakukan adalah menguji tuberkulin bayi untuk mengetahui apakah bayi sudah terinfeksi bakteri TBC, bila infeksi bakteri dinyatakan negatif oleh pihak terkait maka imunisasi BCG ini boleh diberikan pada bayi.
- Setelah dua minggu setelah imunisasi BCG akan terjadi pembekakan kecil dan memerah tepatnya pada tempat suntikan imunisasi, setelah 2 - 3 minggu berlalu kemudian pembekakan akan menjadi abses kecil dan kemudian akan menjadi luka dengan garis tengah +10mm, luka tersebut akan sembuh dengan sendirinya dengan meninggalkan bekas parut yang kecil.
- POLIO ialah imunisasi yang dilakukan untuk pencegahan penyakit polio yang akibat dari penyakit polio itu sendiri dapat mengakibatkan kelumpuhan/cacat, imunisasi polio diberikan pada bayi usia 1 - 4 bulan dengan 4 kali pemberian imunisasi polio.
- Jarang menimbulkan efek samping yang membuat anak tidak stabil, namun yang dialami seperti biasa anak jadi rewel dan panas ringan karena menahan sakit.
- DPT-HB merupakan salah satu langkah imunisasi dalam pencegahan penyakit *Pertusis *Tetanus *Difteri, tetapi saat ini biasanya yang terjadi imunisasi DPT diberikan pada bayi bersamaan dengan dosis ulang imunisasi Hepatitin B sehingga disebut juga dengan DPT combo, jadwal yang diberikan saat imunisasi DPT combo adalah imunisasi yang diberikan pada saat bayi berusia 2 - 4 bulan dan juga bisa dikombinasikan dengan pemberian imunisasi polio pada bayi.
- Kebanyakan bayi akan mengalami panas diwaktu sore hari setelah mendapatkan imunisasi DPT, tetapi panas akan turun hilang dan turun dalam estimasi waktu 2 hari, sebgaian besar anak/balita merasa *nyeri *sakit *memerah *bengkak, namun keadaan bayi yang seperti ini tidaklah berbahaya dan tidak perlu adanya penanganan khusus, akan normal/sembuh sendiri, tetapi bila gejala tersebut tidak muncul pada anak tidak perlu diragukan bahwa imunisasi tersebut tidak memberikan perlindungan dan imunisasi tidak perlu diulangi lagi.
- Efek samping Tetanus Toxoid ( TT ) untuk ibu hamil tidak ada, yang perlu diketahui bahwa efek samping imunisasi jauh akan terasa lebih ringan bilada dibandingankan dengan efek bila bayi/balita terkena penyakit karena tidak imunisasi.
- Campak adalah imunisasi yang diberikan pada bayi yang bertujuan untuk mencegah penyakit campak, pemberian imunisasi campak hanya satu kali saja yang diberikan pada bayi saat usianya 9 bulan, pemberian imunisasi campak dapat diulang kembali pada saat sekolah dasar atau juga mengikuti program bulan imunisasi anak sekolah yang di selenggarakan/canangkan pemerintah.
- Pada anak mungkin akan panas dan terkadang disertai dengan dengan kemerahan estimasi waktu 4 - 10 hari sesudah penyuntikan imunisasi campak.
- Sebagai
informasi tambahan untuk pertumbuhan anak dengan baik/maksimal
diperlukan asupan gizi dari manfaat susu kambing etawa selengkapnya anda bisa baca artikel susu kambing etawa untuk bayi.
- Mendukung pertumbuhan yang baik pada gigi dan tulang anak/bayi lebih maksimal.
- Meningkatkan imunitas/kekebalan yang lebih dari seimbang dan tidak kekurangan.
Semoga informasi dasar lengkap untuk imunisasi anak anda diusia dibawah satu tahun ini dapatlah memberikan gambaran dan manfaat untuk pembaca setia situs ini dan menjadikan suatu pembelajaran.